Meski menderita anemia aplastik, tidak menyurutkan optimisku untuk memiliki anak kembali, ya, Allah kembali menitipkan anak untuk ku, Alhamdulillah Aku dan Bayi ku sehat, Kuasa Allah Luar Biasa

13/12/19, Saya,  dr. Nuriana, penyandang anemia aplastik sejak tahun 2017 lalu,  merasa bersyukur sampai saat ini Allah masih memberikan kesehatan yang luar biasa, hanya kuasa Allah yang tanpa batas lah saya masih disini,  menulis,  share pengalaman di blog ini, semoga teman-teman yang juga survivor,  bisa terinspirasi dan bisa termotivasi dengan membaca cerita ini.

Dulu,  semenjak terdiagnosis 2017, berusaha untuk tegar,  kuat dan tetap semangat menjalani semua takdir yang Allah berikan,  namun sebagai manusia tetap dalam hati kecil ini ada sedikit kesedihan dan kegundahan dalam menjalani hidup. Saya mikir,  yang sehat aja cape gitu,  apalagi yang punya penyakit yang menggerogoti di dalam tubuh,  apa saya sanggup? Sampai terfikir untuk tidak menikah. Namun Allah lah yang memiliki kuasa atas semuanya,  saya menikah,  dan saya diberikan satu putri cantik yang sehat, Alhamdulillah. Tentu dengan penuh perjuangan. Dan saat itu 2014, dokter pun menyarankan untuk cukup satu anak saja,  karena saat SC anak pertama mengalami perdarahan hebat sampai sesak nafas,  trombosit hanya 20rb an. Wajar beliau menyarankan untuk cukup lah satu anak saja.

Hari berganti hari,  sampai pada waktu anak saya sudah menginjak usia 4 tahun, suami mulai memberikan kode mau nambah anak,  deg hati saya mulai gelisah, apa saya harus ikut kemauan suami atau cukup satu saja,  entah cm bercanda atau memang keinginan suami untuk pengen punya anak lagi. Pada saat itu trombosit masih kisaran 90rb,  tidak pernah naik,  dan deg pas terakhir cek tiba2 sampai lah trombosit saya 150rb an,  dan semua normal. Ya Allah,  tidak pernah sebelumnya kondisi Darah saya seperti itu. Dan akhirnya kami pun konsultasi ke dokter kandungan dan dokter penyakit dalam hemato onko medik mengenai promil ini dan alhamdulillah diberikan lampu hijau oleh kedua dokter namun tetap dengan kemungkinan akan turun trombosit selama hamil.  Dan setelah beberapa bulan memikirkan semua resiko,  akhirnya kami memutuskan untuk ikhtiar nambah momongan lagi dan benar,  setelah 1 bulan lepas KB, langsung diberi Allah kehamilan. Rasanya bercampur aduk antara senang dan takut,  tp saya tetap berusaha optimis,  dan selama hamil pun diusahakan bedrest, hingga akhirnya waktu melahirkan pun tiba dengan kondisi trombosit 75rb. Akhirnya saya SC dengan bius total dan kuasa Allah semua berjalan lancar tanpa ada perdarahan dan tanpa transfusi selama SC berlangsung, anak saya pun sehat dengan BB 2790 gr. Ini anugrah luar biasa yang kembali Allah berikan,

Teringat selalu dalam benak saya saat pertama didiagnosis anemia aplastik,  dokter mengatakan kepada ibu saya bahwa saya hanya bisa bertahan 3 bulan,  dan ibu saya pun menangis tiada henti. Namun saya tetap berusaha kuat dan optimis. Alhamdulillah kuasa Allah membuktikan semuanya,  kita sebagai manusia hanya bisa berusaha yang terbaik, saya berusaha memperbaiki diri dari pola makan,  pola ibadah, pola fikir, dari segi medis dan non medis.

Oh iya,  selama 1 tahun sebelum normal saya rutin konsumsi spirulina dan sari kurma dari HPAI,  dan sampai sekarang pun masih konsumsi karena lumayan membantu saya. Setelah melahirkan pun langsung normal dari 75rb menjadi 150rb trombosit saya. Semoga bisa membantu rekan-rekan yang juga mengalami hal sama dengan saya. Bisa dicoba insyaallah membantu menaikan.

Dan terima kasih untuk semua yang sudah membantu proses sejak hamil sampai melahirkan, tidak bisa saya sebutkan satu persatu,  semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan limpahan berkah yang tak terhingga,  aamiin.

Untuk pertanyaan silakan DM insyaallah kita bisa sharing satu sama lain,  semoga bisa membant

 

KEHIDUPAN KETIGA SETELAH DIDIAGNOSIS “ANEMIA APLASTIK”

Mendengar kata “Anemia Aplastik” pasti jantung rasanya mau copot. Bayangkan saja, penyakit anemia yang paling berbahaya adalah Anemia Aplastik. Tentu saja karena pada Anemia Aplastik semua komponen darah rendah, dalam bahasa kedokteran sering disebut dengan istilah “Pansitopeni”. Saat membaca deskripsi mengenai penyakit ini pasti tak seorangpun mau mengalaminya termasuk saya sendiri.
Saya sendiri adalah seorang dokter umum yang tentunya sangat faham mengenai bahayanya penyakit ini, yakni pada penderita penyakit ini akan mudah terkena infeksi dan mudah mengalami perdarahan. Saat ini adalah kehidupan ketiga bagi saya semenjak dokter mendiagnosis saya menderita Anemia Aplastik. Kehidupan kedua saya saat saya didiagnosis Anemia Aplastik dan bertahun-tahun menjalani pengobatan dan Alhamdulillah saya bisa bertahan dari saya kuliah semester 3 yakni pada tahun 2007 hingga bisa menyelesaikan Coas (pendidikan profesi doker umum) hingga sumpah dokter. Dan itulah puncak kebahagiaan dimana saya bisa mempersembahkan gelar “dr” di depan nama saya untuk kedua orang tua saya. Meskipun begitu berat bagi saya untuk bisa sampai pada tahap itu dan berkali-kali menjalani cuti hingga berfikir untuk berhenti karena saya merasa begitu lelah dan sulit, tapi saya tetap berusaha hingga akhir dan Alhamdulillah saya berhasil berkat do’a dan dukungan semua pihak. Alhamdulillah.
Kehidupan saya semakin indah saat ada seorang laki-laki yang mau menerima saya apa adanya dan akhirnya menjadi imam buat saya dan anak saya Dzikrina Qamariyah Rus Aulia binti Muhammad Rizky Irsyadi. Ya, kenapa saya sebut kehidupan ketiga judul tulisan saya ? karena inilah perjuangan saya, perjuangan berat untuk memiliki keluarga yang utuh berupa ayah, ibu dan seorang anak.
Berat bagi saya menjalani hidup sebagai pasien Anemia Aplastik. Terapi yang diberikan dokter adalah kemoterapi dan saya sempat menjalani 3x kemoterapi pada tahun 2008. Saya tahu persis efeknya terapi ini yaitu kemungkinan besar mengalami kemandulan. Sampai saya pernah berniat untuk tidak menikah karena takut mengalami kemandulan, dan meskipun bisa hamil, saya takut anak saya mengalami kecacatan dan yang lebih menakutkan adalah saat melahirkan resiko terbesar adalah perdarahan dan bisa merenggut nyawa.
Tapi yang namanya jodoh tak bisa ditolak. Akhirnya pada tanggal 8 juli 2013, tepat 2 hari setelah saya menjalani sumpah dokter (6 juli 2013), saya menikah dan resepsi pernikahan saya berlangsung 1 dan 9 september 2013, 2 tempat terpisah yakni di rumah orang tua saya dan di rumah mertua saya. Saat itu perasaan saya campur aduk, ada senang tapi ada juga perasaan khawatir yang begitu besar dalam hati saya, apakah saya bisa hamil ? salah satu yang ditunggu oleh pasangan suami istri pada umumnya. Dan tepat sehari sebelum resepsi pernikahan saya telat satu minggu dan setelah di tes memang benar saya positif hamil. Saya sangat senang namun tetap bercampur rasa khawatir, apakah anak saya normal ? dan saya pun rutin USG tiap bulan dan pada usia kehamilan 6 bulan saya dan suami saya memutuskan untuk USG 4 dimensi dan dokter kandungan melakukan skrining seluruh organ janin saya. Dan Alhamdulillah dokter kandungan mengatakan anak saya sempurna dan sehat. Saya dan suami sangat senang namun lagi-lagi saya khawatir apakah saya bisa melahirkan normal ? mengingat hasil laboratorium saya menunjukkan penurunan drastis. Dan memang benar kekhawatiran saya terjawab, dokter kandungan menyarankan saya untuk operasi karena tim dokter mengkhawatirkan terjadi perdarahan dan dari hasil USG air ketuban kurang dalam bahasa kedokteran disebut oligohidramnion. Sedih rasanya karena tidak bisa melahirkan normal, tetapi apapun itu yang terpenting adalah keselamatan saya dan anak saya terjamin, dan yakin ini jalan yang terbaik yang disarankan oleh tim dokter.
Selama hamil saya rutin cek darah dan kondisi darah saya turun drastis. Seluruh anggota keluarga pun cemas melihat kondisi saya. Transfusi PRC dan trombosit pun dilakukan sebelum operasi. Saya sendiri sudah berusaha, bahkan dokter menyarankan supaya saya tidak bekerja selama hamil. Ya benar, saya tidak bekerja ± 1 tahun semenjak saya lulus menjadi dokter, saya fokus istirahat untuk menjaga kehamlian saya. Saat mau melahirkan saya patri dalam hati dan berdo’a “ Ya Allah, seandainya saya masih bermanfaat untuk orang lain, mohon pangjangkanlah umur saya, dan seandainya saya sudah tidak bermanfaat lagi, saya ikhlas kembali dan ambillah saya dalam keadaan Husnul Khotimah”. Hingga sesaat sebelum operasi saya meminta ridho kepada suami apabila terjadi sesuatu saat saya operasi melahirkan, namun saat itu suami saya tidak meng-Iya-kan, karena berharap semua akan baik-baik saja.
Dan tepat pada hari kamis tanggal 24 bulan 4 tahun 2014 pukul 11.12 wita, terdengar suara tangisan anak saya, saat itu saya hanya bius spinal sehingga bisa mendengar dan melihat malaikat kecil saya seorang putri yang cantik, kulit merah muda, mata belo dan hidung mancung seperti abahnya, rambut tebal bak topi. Alhamdulillah senang rasanya bisa memiliki peri kecil dalam hidup saya. Tetapi tidak lama setelah anak saya lahir, saya mulai merasa sesak dan nyeri dada dan saya pun tertidur saat proses operasi karena dokter anestesi menyuntikan obat tidur (Midazolam). Saat itu saya tidak mengerti kenapa saya bisa merasa sakit, hingga akhirnya operasi selesai dan saya mulai sadarkan diri dan yang terlihat adalah kantong darah pada tiang infus. Ternyata saat operasi berlangsung saya mengalami perdarahan hebat. Saat saya sadar, yang pertama kali saya lihat adalah suami saya dan mama dengan mata yang bengkak habis nangis sepertinya. Syukurlah semua berjalan lancar.
Saya pun kembali ke ruang perawatan dan sudah bisa makan dan minum, entahlah saat itu selera saya tinggi mungkin karena menyusui. Tetapi apa yag terjadi ? esok harinya usus saya tidak bergerak dalam bahasa kedokteran aperistaltik. Perut saya membesar dan terasa sangat sakit. Saya pun tidak bisa menyusui anak saya. Seluruh keluarga cemas karena saya sesak bernafas hingga akhirnya menggunakan oksigen sebagai bantuan untuk bernafas. Saya dan keluarga saya pun takut terjadi perdarahan pasca operasi dan seluruh keluarga berkumpul dan mendo’akan saya. Lagi-lagi saya berdo’a dalam hati “Ya Allah, seandainya saya masih bermanfaat untuk orang lain, mohon pangjangkanlah umur saya, dan seandainya saya sudah tidak bermanfaat lagi, saya ikhlas kembali dan ambillah saya dalam keadaan Husnul Khotimah”. Inilah resiko penderita Anemia Aplastik dan saya sudah mengira jauh-jauh hari dan saya berudaha Husnudzon kepada Allah. Semua pasti yang terbaik dari Allah. Dan benar saja, Allah menjawab do’a saya dan semua orang yang mendo’akan saya, esok harinya saya bisa buang angin dan buang air besar menandakan usus saya sudah kembali normal dan tidak terjadi perdarahan pasca operasi dan perut saya pun tidak kembung dan sakit lagi hingga seminggu di rumah sakit akhirnya saya diperbolehkan dokter pulang ke rumah.
Inilah kehidupan ketiga buat saya seorang penderita Anemia Aplastik. Saat ini saya bekerja di Puskesmas Sungai Jingah Banjarmasin Kalimantan Selatan sebagai Dokter Umum, Alhamdulillah saya masih bermanfaat bagi masyarakat. Tepat sudah 8 tahun saya menderita Anemia Aplastik. Alhamdulillah saya sekarang memiliki suami yang begitu pengertian dan perhatian dan Allah memberikan saya anugerah berupa seorang putri yang cantik kami beri nama Dzikrina Qamariyah Rus Aulia, suatu keajaiban dari Allah buat kehidupan saya, sempga anak saya selalu sehat lahir maupun batin dan semoga nanti di kehidupan mendatang saya bisa menjadi konsulen Hemato Onkologi, dokter khusus penyandang kelainan darah. Amiin Ya Robbal ‘Alamin.
Melalui Tulisan ini saya juga mengucapkan terima kasih untuk seluruh tim yang membantu proses persalinan saya, dr.Adjar,Sp.OG, dr.Darwin,Sp.PD,KHOM, dr.Iwan Nuryawan, Sp.An dan dr.Pudji Andayani, Sp.A dan tim OK RSUD Ulin Banjarmasin serta tim ruang Aster D RSUD Ulin Banjarmasin.Good Job Guys. (by dr.Nuriana)

_MG_4077Abi, Umi dan Dzikrina @Museum Waja Sampai Kaputing (WASAKA), photo by Rizal

Surat Cinta dari gg AA

Debar-debar ombak dan pelangi cinta berkeliaran di jantungku
Raut sosokmu yang alim menjadi ikan yang berenang di cairan cerebrospinalku
Pembuluh darahku menyempit dan mengalirkan darahku dengan cepat
Bronkusku melebar karena simpatisnya, tapi justru sesak yang ku rasa
Saat namamu mulai tergores di dinding ruang hatiku
Rasa rindu pun menyeruak seluruh ragaku
Inginkan pertemuan kembali saat ku buka Surat Cintamu itu
Bukan dalam bentuk lembaran
Tapi dalam bentuk kecanggihan teknologi zaman ini
Qu baca berulang-ulang sms mu habibi
“Aku menyayangimu dan tunggu aku kembali, kan kita dapatkan indahnya dan manisnya hidup
saat kita mau istiqomah dalam menjalani hubungan ini,jangan pernah mengalah
sebelum berjuang sayang”
Iyaaaa….kan ku pegang kata-katamu habibi
Sosokmu Insya Allah bisa dipercaya
Karena kau anak seseorang terpercaya di bumi dan di langit Allah
Rasanya tak tahan ingin meneteskan air mata ini
Sungguh kau orang yang berbeda dari gg AA
Banyak yang ingin hinggap di dahanmu
Tapi tak kau izinkan mereka
Kau Berbeda “—kata-kata itu yang selalu ada di hati ini
Semoga tak salah, semoga feeling ku benar habibi
Karena tak hanya aku yang menilaimu seperti itu
Tapi keluarga dan orang-orang yang mengenalmu habibi
Dan kini detik, jam, hari,minggu,bulan bahkan tahun telah berlalu
Bukan hanya aku yang menunggu
Tapi kau juga menunggu takdir yang akan hadir
Antara kita, aku fokus pada studiku
Dan kau pun juga begitu habibi
Saling menunggu…owh…tak sabar rasanya hati ini
Kita bisa berencana, Allah lah yang kan memutuskan
Hanya saat tengah malam tiba
AKu selalu berdo’a dan bersujud padaNya
Semoga takdir kita tak berbeda
Semoga takdir kita sama
Dan akhir yang indah se atap di gg AA
gg dimana banyak jama’ah yang akan datang
Mendengarkan petuah abah dan petuahmu
Insya Allah….

_19-01-11_

Membatin

Semakin hari, semakin aku mengagumi makhluk ciptaanMu
dia dan dia yang membuat qolbu merasakan ada sesuatu yang aneh
Hingga kita ditakdirkan bertemu di satu waktu itu
Entah apa yang ada di benakmu saat itu
Aku hanya bisa Husnudzon dengan semua fikirmu tentangku
Begitu banyak hawa yang mengagumi
Bahkan sampai jatuh hati padamu
Karena kesempurnaan yang dirimu miliki
Dari 4 hal yang agama sarankan untuk memilih pasangan
Kau memenuhi 4 kriteria itu
( lijamaliha(kecantikannya atau ketampanannya),limaliha (kekayaannya/hartanya), linasabiha (keturunannya), lidiiniha (agamanya))
Sungguh aku mengagumimu
Istiqomah dan sabar yang kau lontarkan untukku
Berusaha ku amalkan
Walau terkadang kesempurnaan dirimu itu
Membuat aku yang benar-benar tidak sempurna ini
Merasa amat sangat kecil di depanmu
Kadang ingin menyerah saat itu juga
Tapi kata-kata yang kau lontarkan
“Itu namanya sudah menyerah sebelum berperang “
Membuatku tetap fight
Ya Allah sungguh sulit
Memurnikan niat hati hanya karenaMu
Aku hanya bisa Husnudzon dan terus berdo’a kepada Allah
Meski seluruh hawa yang ada di dunia ini mengagumi dan mencintaimu
Klo memang takdirmu adalah takdirku
Dirimu  pasti akan menjadi pembimbing dan penerang jalanku di dunia dan di akhirat…
Amin Ya Robbal ‘Alamin
Untukmu
Seseorang yang amat sangat berbeda
Di antara orang-orang yang pernah ku kenal sebelumnya
Terutama pemikiran,sifat dan sikapnya
Yang jauh dari orang kebanyakan
Andai boleh meminta
Aku hanya ingin namamu tertulis dalam buku skenario kehidupanku
Di Lauhul Mahfudz

Ketika Tuhan Bicara, Ketika kau Jatuh Cinta

SEKAR     : TUHAN, hari ini aku kenalan sama orang.Namanya Ikhwan…    orangnya baiiiiiik sekali. Kira-kira, besok aku ketemu lagi ga ya sama dia?

Tuhan hanya diam.

SEKAR  : YAA RABB, hari ini aku ngobrol sama Ikhwan. Ternyata dia ramaaaaah banget. Orangnya dewasa lagi… kira-kira, sekarang dia lagi ngapain ya?

Tuhan hanya mendengarkan.

SEKAR  : YA ALLAH, hari ini aku ketemu dan ngobrol lagi sama dia. Rasanya senaaaaang sekali. Dia bilang aku baik… dia bilang… dia bilang… duuuh, kenapa sih aku ga bisa berhenti mikirin dia?

SEKAR   : Ya Tuhan, dia bilang dia sayang aku. Rasanya aku jatuh cintaaa!

SEKAR  : Tuhanku, udah seminggu ini dia ga ngasih kabar. Kenapa ya? Dia udah lupa ya?

SEKAR   : Tuhanku, udah sebulan… tapi tetep ga ada kabar. Smsku ga pernah dibales. Surat dariku ga pernah dijawab. Ternyata benar dia udah ga peduli. Ternyata benar dia cuma pura-pura sayang.

Aku sedih ya Tuhan… ternyata aku bodoh sekali. Ternyata… ternyata…

 

Akhirnya…

Tuhan pun bicara…

 

Sekar, sebelum tangismu memecah dunia

Sudah kupilihkan untukmu pendamping setia…

Yang kan menjagamu sepanjang waktu

Yang kan memimpinmu untuk menjaga kemuliaan dien-Ku

Maka mengapa engkau rela masuk

Ke dalam labirin cinta yang semu… dan

Mengikrarkan cintamu pada seseorang yang tak kau tahu…

Sekar…, saat kau merasa bahagia

Atas cinta yang kau rasa, saat itu pula

Tak tahukah engkau betapa KU tercabik-cabik,

saat pikiranmu mengawang bersamanya?

Padahal kau tahu aku dekat, lebih dekat

Dari urat lehermu sendiri…

Maka mengapa kau tak peduli?

Sekar, saat kau merasa pijakanmu runtuh

Ketika ia pergi, mengapa kau tak melihat

Bahwa AKU selalu menemani?

Mengapa kau terus menyiksa diri dengan sejuta

Pertanyaan kenapa ia tak kembali…

Sekar yang KUkasihi dan KUsayangi seperti hamba-hambaKU yang lain,

kuberi engkau  Orang tua, saudara, dan sahabat

Untuk bisa kau jaga…

Untuk jadi teman tertawa, untuk menebar cinta

Untuk membantumu menghapus lara… tapi mengapa kau

Tak menyibukkan diri memikirkan mereka?

Memikirkan orang-orang yang benar-benar mencintaimu…

Memikirkan mereka yang sayangnya

tak pernah luruh oleh waktu…

Namun Cintaku, jika hati dan seluruh ragamu

Ingin kembali ke cahyaKU…

Maka tak pernah ada kata terlambat untukmu

Dan para malaikat telah mencatat niat tulusmu itu di bukunya…

dan saat itu pula kau kan melihatKu tersenyum bahagia…

Karena apa pun keadaanmu,

Kasih sayangKU tak kan pernah pudar

KepedulianKU tak kan pernah mati

RahmatKU tak kan pernah surut

Hingga bumi mengeluarkan isi perutnya…

Hingga semesta meruntuhkan langit terakhirnya…

Ketahuilah, Cinta_KU… kasih_KU kan selalu ada

Sampai perjalananmu nanti menuju surga.



Ana uhibbu ilaika ya Abi

Aku berdoa untuk seorang lelaki yang telah menjadi bagian hidupku
Seorang lelaki yang telah mengajarkanku bagaimana mencintaiMu
Seorang lelaki yang hadir dalam setiap doa setelah shalatku
Seorang lelaki yang meletakkan namaku dalam lantunan doanya untukMu
Seorang lelaki yang hidup bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuku, Ibu, adik-kakakku, dan untukMu
Seorang lelaki yang selalu menasehatiku untuk membakar kelemahan dan kekuranganku
Seorang lelaki yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi sedihnya
Seorang lelaki yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang lelaki yang menjadi pemimpinku di saat aku kehilangan arah
Seorang lelaki yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seorang lelaki yang selalu mengingatkanku akan mimpi besarku
Seorang lelaki yang menjadi pahlawan dalam keluargaku
Seorang lelaki yang ku ingin untuk mendampingiku menuju JannahMu
Dan aku berdoa untuknya
Berikanlah kekuatan kepadanya untuk melewati cobaanMu, agar ia mampu bangkit tiap kali badai menerpa
Berikanlah ia kehidupan yang mulia, sehingga ia dapat memuliakanMu
Berikanlah ia hati yang senantiasa ikhlas dan kuat menerima amanah-amanahMu
Berikanlah ia dada yang lapang, sehingga ia dapat sabar dalam mendidik anak titipan dari Mu
Berikanlah ia umur yang berkah, sehinga tiap detik waktunya tak sia-sia di mata Mu

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) :”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau berikan kepada orang- orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampuni kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”.”(QS. Al-baqarah : 286)

“Apabila seorang anak Adam meninggal dunia, maka amalnnya terputus, kecuali 3 macam, yaitu : harta yang diwakafkan, ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakan dirinya” (HR Muslim)

Ya Allah. Jadikanlah aku anak yang shalehah, sehingga aku dapat menjadi pembuka gerbang surga untuknya. Ya Allah. Lindungilah orang yang kucintai dan mencintaiku dengan cintaMu.

Amiiinn….

sandibayuperwira.wordpress.com

Thanks sahabat

Kilauan berlian sangat berharga
Kilauan berlian sangat mahal harganya
Kau tak seperti itu sahabat
Karena kau tak bisa dijual seperti berlian
Dan kau tak terhitung harganya
Sungguh sangat berharga

Kau ada
Aku bahagia
Saat air mata menetes
Kau usap dan ku bisa tersenyum kembali
Sungguh kau air yang selalu ada
Baik saat ku kenyang dan dahaga

Saat ku tak percaya pada siapa pun
Kau bisa ku percaya
Dan menjaga kepercayaanku
Kau simpan rapat
Tak seorang pun tau
Apa pun kisahku
Dan kau tahu
Dan mengerti
Diriku
Diamku maupun curhatku

Thanks sahabat

7 Juli 2010


They said : …. Petuah yang baik ….

  1. Kegagalan adalah guru yang baik sedangkan kesuksesan adalah guru yang buruk, oleh karena itu jangan DOWN pada saat kita mengalami kegagalan karena kita tidak akan pernah bangkit seandainya kita tidak pernah gagal (dr.Kenanga,Sp.An)
  2. Kalau mau kaya janganlah menjadi seorang dokter, tapi jadilah seorang pengusaha (Prof.dr.Ruslan Muhyi,Sp.A(K))
  3. Semakin banyak kita membaca maka akan semakin membuat seseorang itu tidak tahu, karena semakin dalam ilmu digali akan semakin banyak pertanyaan yang akan muncul di benak kita (dr.Sukses,Sp.KK)
  4. Apabila ada perbuatan buruk orang lain kepada kita, doakan mereka supaya hati mereka menjadi terbuka dan sadar akan kesalahan yang sudah diperbuatnya (Gr.H.M.Djayadi A)
  5. Perbanyaklah menuntut Ilmu karena ilmu itu lah yang akan menolong kita saat kita mengalami kesusahan (dr.Wisnu Drajad Dyantoro)
  6. Perbanyaklah membaca jurnal daripada textbook karena textbook itu kebenarannya hanya tersisa 20% sedangkan jurnal akan selalu update, hanya saja harus sesuai EBM(evidence based medicine) (dr.Iwan, Sp.OG (K.Fer) dan dr.Wulan,Sp.A)
  7. Perjalanan hidup terkadang berkelok-kelok dan apa yang kita harapkan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi justru itulah yang membuat hidup itu INDAH (dr.Agung,Sp.B (K))

Nuriana’s Profiles

wah mulai darimana yach

ini dech…

nama lengkap Nuriana

lahir di Martapura, 11 April 1988

pendidikan :

– SDN Melayu Tengah (1994-2000)

– SLTPN 2 Martapura (2000-2003)

– SMAN 1 Martapura (2003-2006)

– FK UNLAM Banjarmasin (2006-present)